“Aku benar-benar akan mengetahui sejumlah kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan seberat Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya debu yang dihamburkan.”
“Wahai Rasulullah, gambarkanlah karakter mereka kepada kami, jelaskanlah keadaan mereka kepada kami, agar kami tidak termasuk dari kalangan mereka, sedangkan kami tidak mengetahuinya.”
Rasulullah SAW bersabda,
“Ketahuilah, mereka itu adalah saudara kalian, berasal dari darah daging kalian, bahkan mengerjakan ibadah waktu malam sebagaimana yang kalian kerjakan, tetapi mereka adalah kaum yang apabila bersendiri, mereka melanggar larangan Allah.” [HR Ibnu Majah]
Jujurnya, itulah kelemahan bagi seseorang yang bergelar Muslim. Bahkan untuk sesiapa je yang bergelar anak Adam.
Bagi seorang huffaz, maksiat seperti zina, couple, minum arak itu sudah pasti kita kena tinggalkan. Cuma, kita juga kena luaskan skop pandangan kita terhadap kemaksiatan itu bukan hanya sekadar kita melakukan perkara-perkara yang berdosa, tetapi jika kita tidak melakukan satu-satu ibadah yang sepatutnya dilakukan, hatta ibadah sunnah sekalipun, kita harus memandangnya sebagai satu kemaksiatan.
Tertinggalnya tahajjud, kita memandangnya sebagai satu bentuk penentangan terhadap Allah. kurangnya bacaan Al-Quran kita melihat sebagai salah satu bentuk penentangan kita terhadap Allah. Tidak solat Dhuha, tidak beristighfar itu sebagai satu bentuk penentangan. Itulah yang sepatutnya! Barulah kemudiannya kita akan terus memotivasikan diri kita untuk menjadi lebih baik dan terbaik!
"Alah, aku solat tahajjud 3 kali seminggu. Ok lah tu. Ada orang tu solat pun tidak."
Ingat tak pesan Rasulullah SAW?
“Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahawa dia masih diberi kelebihan.” [HR Tirmidzi]
Tapi, orang kita ni terbalik pula. Dalam hal dunia mereka lihat yang lebih tinggi, lebih kaya dari mereka, kemudian berlumba-lumba ke arah itu sehingga dia tidak mampu mengenal apa itu erti syukur. Dalam hal akhirat, mereka lihat orang yang paling bawah, yang paling teruk ibadahnya, lepas itu bangga dia lebih bagus.
Setiap di antara kita ada kisah hitam masing-masing. Sama ada masih berkarat atau tidak, itu hanya kita yang tahu. Sebijak mana sekalipun kita sembunyikan ia terhadap manusia, kita tidak akan pernah dapat menyembunyikan ia daripada hati kita, dan juga dari Allah, pencipta diri kita dan hati kita.
Jauhi maksiat. Cukuplah dengan apa yang telah kita lakukan...
Susah? Itu sudah pasti! Kalau tidak, takkan Allah pesan pada kita,
"Dan janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi, jika kamu orang-orang yang beriman" [QS Ali 'Imran, 3:139]
Allah menasihatkan kita sedari awal lagi tentang rasa lemah dan sedih hati ini di dalam Al-Quran, kerana apa? Kerana perkara itu pasti akan berlaku bagi mereka-mereka yang mengatakan mereka mahu beriman! Sebab itulah Allah beritahu kepada kita, agar kita bersiap siaga dalam menghadapinya. Bukan hanya menantikannya.
Jangan sampai kita terperdaya dengan “kesabaran” Alah terhadap kita. Jangan menganggap remeh pengawasan Allah terhadap diri kita.
Iman perlu dilatih. Komitmen dan istiqomah perlu dilatih. Keikhlasan perlu dilatih. Semuanya perlu latihan. Latihan sudah pasti memerlukan usaha dan semangat untuk tidak putus asa.
Tinggalkan sahaja maksiat itu! Takkan ruginya..bahkan kita akan merasai kemanisannya!
Nikmat kemaksiatan itu hanya sementara. Tetapi, nikmatnya syurga dan wajah Allah itu kekal selamanya!
“Surga ditutupi (dihijab) dengan hal-hal yang dibenci, dan neraka ditutupi dengan syahwat.”
[HR Bukhari]
Kita sama-sama berdoa kepada Allah agar diri saya dan diri antum tak termasuk dalam golongan yang disebutkan Rasulullah tadi..
“....mereka adalah kaum yang apabila bersendiri, mereka melanggar larangan Allah..”
Orang selalu tanya,
"Bilakah waktu yang paling afdhal untuk saya bertaubat?"
Jawapannya mudah.
I N I L A H M A S A N Y A..
tapi bila??
S E K A R A N G !!!
Kutip ibrah dari Allah dan Rasul-Nya..
"Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka)? Dan janganlah mereka (menjadi) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras, dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik." [QS Al-Hadid, 57:16]
~Inilah Masanya.htm~